BANDUNG – Meskipun sudah menyatakan kemerdekaan, rakyat Indonesia terus bertahan melawan para penjajah untuk mempertahankan wilayahnya.
Di Kota Bandung, berbagai cara terus dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaa. Salah satunya dikenal dengan Peristiwa Bandung Lautan Api.
Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi salah satu sejarah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada 23 Maret 1946.
Beberapa pekan setelah proklamasi, tepatnya 12 Oktober 194511, pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang ke Indonesia.
Dilansir dari museumpendidikannasional.upi.edu, awalnya kedatangan Sekutu untuk membebaskan tentara Sekutu dari tahanan Jepang.
Namun, mereka ingin kembali merebut dan menguasai Indonesia. Dari situlah rakyat terus melakukan perlawanan.
Kota Bandung baru dibakar tengah malam pada 24 Maret 1946, yang diawali dengan pemboman Indische Restorant (sekarang gedung BNI samping pendopo) oleh para pejuang.
Kemudian disusul dengan aksi pembakaran rumah-rumah, gedung-gedung sepanjang Jl. Dewi Sartika, Jl. Pungkur, Kebon Kalapa, Astana Anyar dan sebagainya. TKR dan rakyat 11 km dari Tegalega ke Bandung selatan.
Warga yang hendak meninggalkan rumah membakarnya terlebih dahulu.
Pasukan TRI punya rencana yang lebih besar lagi. TRI merencanakan pembakaran total pada 24 Maret 1945 pukul 24.00, namun rencana ini tidak berjalan mulus karena pada pukul 20.00 dinamit pertama telah meledak di Gedung Indische Restaurant.
Karena tidak sesuai rencana, pasukan TRI melanjutkan aksinya dengan meledakkan gedung-gedung dan membakar rumah-rumah warga di Bandung Utara.
Malam itu, Bandung terbakar hebat dan kemudian dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Komentar