Kampung Adat Miduana di Cianjur, Didirikan Keturunan Kerajaan Padjajaran

Gaya Hidup133 Dilihat

CIANJUR – Kampung Adat Miduana yang terletak di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, bagaikan surga tersembunyi. Kampung Adat Miduana ini menyimpan keunikan budaya dan pesona alam khas pegunungan yang memukau.

Kampung Adat Miduana didirikan tokoh kembar Eyang Jagat Nata dan Eyang Jagat Niti.

Keduanya merupakan keturunan Kerajaan Padjajaran yang mencari tempat pemukiman untuk menghindari kemelut Kerajaan Sunda.

Mereka kemudian berhasil membuka kampung Miduana yang tidak jauh dari Belegede.

Dilansir dari ANTARA, Kampung Adat Miduana berasal dari kata Midua dalam artian terbagi dua, karena berada di antara Sungai Cipandak, Cipandak hilir, dan Cipandak girang yang kemudian bertemu menjadi Sungai Cipandak.

Warga Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat, sebagian besar hidup dari hasil pertanian termasuk padi. (ANTARA/Ahmad Fikri)

Mereka menjalankan “tetekon” atau aturan tradisi tata kelola pertanian yang dijalankan turun temurun.

Saat ini, hanya sebagian kecil yang sudah mulai beraligh ke sektor lain.

Kampung Adat Miduana masih memegang erat budaya leluhur baik dalam hal berpakaian maupun keseharian.

Beberapa tradisinya yakni Dongdonan Wali Salapan, Lanjaran Tatali Paranti, Mandi Kahuripan, dan Opatlasan Mulud.

Kesenian yang masih dipertahankan hingga saat ini yaitu Wayang Gejlig, Nayuban, dan Lais, selain wayang golek, calung, rengkong, reog, tarawangsa, patun buhun.

Seluruh warga Kampung Adat Miduana mengandalkan penghidupan dari hasil pertanian.

Tak hanya adat dan kesenian yang masih dipertahankan, di Kampung Adat Miduana terdapat situs Batu Rompe yang diyakini sisa peninggalan ribuan tahun lampau, berupa batu mehir yang sudah hancur akibat bencana.***

Baca Juga:   Tiga Rekomendasi iPhone Murah Harga Rp 2 hingga 3 Jutaan, Masih Bisa Dipakai tahun 2023

Komentar